Oleh: Warsito
Mahasiswa STT Terpadu Nurul
Fikri
Pada pagi yang kesekian, manusia
manapun akan mengalami hal dimana ia ingin melakukan sesuatu, padahal ia tahu
bahwa sesuatu yang ingin ia lakukan kurang baik akibatnya. Sesuatu itu biasa
disebut dengan perbuatan khilaf. Perbuatan khilaf ini banyak macamnya, dari
yang kecil sampai yang besar. Pagi hari adalah waktu dimana kegiatan harian
direncanakan. Pagi juga adalah waktu dimana matahari sedang ramah-ramahnya,
tetapi manusia banyak khilafnya, tidak semua rencana yang disusun itu baik
akibatnya. Maka baiknya kita, pemuda islam berusaha membuang jauh-jauh rencana
yang tidak baik pada pagi hari, sehingga hari-hari kita selalu diwarnai dengan
perbuatan yang baik.
Dengan kondisi dunia saat ini,
kita akan sepakat bahwa umat islam semakin dimudahkan dalam bermaksiat dan
berbuat dosa. Alat komunikasi begitu memudahkan kita untuk menghubungi siapa
saja dan dimana saja. Perbuatan khilaf akan semakin mudah dilakukan oleh para
laki-laki. Ini bukan karena penulis terpengaruh oleh statemen yang menyatakan
bahwa laki-laki selalu salah dan wanita selalu benar, sama sekali tidak. Tapi
memang sulit sekali menghindari kenyataan bahwa kejahatan dan kenakalan memang
seringkali dilakukan oleh kaum adam. Penjelajahan dalam alat komunikasi
merambah media sosial. Facebook adalah media sosial yang paling populer, paling
mudah digunakan. Penulis tidak ingin membahas media sosial lainya karena kurang
populer bagi penulis. Di facebook itu, sangat Astaghfirullahal’adzim. Tetapi
disana juga kita bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat. Mulai dari kajian,
acara seminar, beasiswa dan informasi terkini tentunya. Bagi orang yang sudah
terlampau biasa menggunakannya, akan sulit untuk meninggalkannya. Ia melihat
banyak yang ia dapatkan dari dunia yang hanya selebar layar smartphonenya itu.
Facebook, bisa disebut sebagai
salah satu biang kerok kemaksiatan hari ini. Setiap hari, bagi yang memang
membuka setiap hari, ia selalu berinteraksi dengannya. Sangat sulit untuk
menahan diri dari me-like, mengkomentari, meng-inbox atau sekedar melihat
dinding, bahkan melihat foto-foto akhwat. Ini berbahaya, terutama yang masih
belum menikah.
Fenomena inbox facebook, sudah
menjadi rahasia umum bagi para laki-laki dan perempuan muda. Baik yang belum
paham maupun yang sudah paham batasan-batasan, baik yang panggilanya akh-ukh
seperti keselek sukro kata teman saya, maupun yang panggilanya tidak seperti
itu. Mari kita lihat, yang paham akan batasan-batasan itupun kadang kala
terjebak pada perbuatan khilaf. Itulah, iman memang kadang naik dan seringkali
turun, bukan kadang-kadang lagi. Di akhir zaman seperti saat ini, cepat sekali
iman itu berubah, pagi ia beriman, sore sudah kafir. Malam beriman, siangnya
sudah bermaksiat.
Bagi laki-laki, ia seringkali
tertarik dengan perempuan berhijab sempurna dalam foto yang muncul di beranda
facebooknya. Mula-mula ia hanya kagum, ia masih bisa menahan diri, untuk tidak
menjalin komunikasi melalui inbox. Suatu malam ia membaca status-status
perempuan itu begitu menggugah hatinya. Kata-kata nasihat yang bermanfaat,
gumamnya. Ia masih bisa menahan diri. Tetapi pada suatu pagi yang kesekian,
siang, ataupun malam ketika ada kesempatan, ia menyapa, berharap dengan sapaan
itu ia dapat menjalin ukhuwah, atau kalau mungkin bisa mengkhitbahnya. Ini
seringkali melanda para laki-laki atau pemuda. Keinginan itu manusiawi, tetapi
pada akhirnya seringkali hal itu menjebaknya pada perbuatan khilaf selanjutnya.
Baiklah, sampai disitu saja kita
membahas perbuatan khilaf itu. Kita cukup beristighfar memohon ampun dan
menghindari hal-hal macam itu.
Di lain pihak, yaitu perempuan
yang berhijab sempurna yang dikirimi sapaan itu, enggan menanggapi. Awalnya
menanggapi hanya sekedarnya, tetapi akhirnya enggan juga. Ini bagus, saya
katakan. Agar pemuda itu mau introspeksi diri bahwa hal itu tidak baik dan
menyadari perbuatan khilafnya. Pertanyaan-pertanyaan pemuda itu tak terjawab.
Sudahlah wahai pemuda, masih banyak buku yang belum selesai engkau baca, ia
berjejer rapi pada rak menanti giliranya. Janganlah kau habiskan waktumu untuk
hal yang khilaf itu.
Persiapkan saja dirimu untuk
menuntut ilmu, bekerja untuk nafkah yang halal dan berkah. Pada diri perempuan
itu jangan kau menaruh perasaan apapun jua. Ingatlah pesan Nabi ﷺ, cobaan pemuda islam yang paling berat adalah perempuan.
Banyak pemuda yang mudah menghadapi cobaan ini, tetapi banyak pula yang jatuh
pada cobaan ini. Manusia akan mendapat cobaan pada titik lemahnya. Ada yang
lemah pada harta, jabatan dan wanita.
Sebisa mungkin kita tidak lagi menggunakan facebook,
sekedarnya saja. Demi untuk menghindari fitnah-fitnah itu, menghindari
perbuatan khilaf. Demi untuk tidak menjadi manusia khilaf yang jatuh pada inbox
facebook. Dan untuk para perempuan, maafkanlah para laki-laki yang menyapamu.
Karena ia sedang khilaf, untuk manusia khilaf itu, biarlah sapaan dan
pertanyaan itu tak perlu engkau jawab. Dengan begitu, ia akan sadar dan
menghilang. Biarlah seorang manusia khilaf itu menghilang, hilang dengan
pertanyaannya yang tak terjawab..
Wallahu A’lam bish-Shawab..
Dimuat di Dakwatuna.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar