Senin, 08 Desember 2014

Arung Jeram Perdana

Assalamualaikum..
Kali ini saya akan berbagi cerita tentang arung jeram perdana saya, arung jeram ini terselenggarakan atas izin Alloh ‘Azza wa Jalla alhamdulillah tempat kerja saya yaitu PT Prasimax Mikron mengadakan semacam gathering untuk refreshing dari jenuhnya kota, bergelut dengan sibuknya pekerjaan. Arung jeram ini diadakan di sungai Citarik Sukabumi hari minggu tanggal 06 Desember 2014.




Perjalanan dimulai dari kantor kami di jalan margonda Depok, Pukul 07.00 kami meluncur. Diperjalanan kami amat ramai karena antusias, kami berjumlah 9 orang menggunakan mobil yang cukup besar, didalam kami berdesakan karena diantara kami ada yang bertubuh besar alias gendut hehehee.

Perjalanan dipenuhi candaan dan keceriaan, apa saja kami bahas hingga arah pembicaraan kami tidak jelas. Sampai lokasi basecamp ternyata Pukul 10.10, hanya tiga jam perjalanan, kata seorang penjaga disana biasanya dari Depok ke lokasi memakan waktu 5 jam, mungkin karena kami lewat tol jagorawi dan menggunakan jalan alternatif sehingga tidak terkena macet.

Sesampai lokasi kami rehat sejenak melepas lelah setelah melakukan perjalanan yang cukup membuat kami mual dan pusing karena melewati jalan yang tidak biasa yaitu jalan yang penuh tikungan tajam dan tanjakan turunan yang tajam. Dilokasi telah disediakan makanan ringan dengan pelengkap yaitu minuman segar, cukup memuaskan bagi kami.

Akhirnya sampailah kita akan melakukan arung jeram, kami dipanggil untuk segera memakai perlengkapan oleh salah seorang pemandu arung jeram nanti. Adapun perlengkapan arung jeram yaitu pelampung, helm arung jeram, dayung dan perahu arung jeram yang telah diangkut. Sebelum ke sungai terlebih dahulu kami dibagi menjadi 2 kelompok perahu, masing masing berjumlah 5 dan 4 orang.

Untuk ke sungai kami harus jalan kaki, hitung hitung untuk pemanasan karena tidak terlalu jauh, kami tidak diperkenankan barang barang apapun yang bisa menghambat arung jeram nanti, kami hanya membawa pakaian yang menempel di badan kami. Oh iya kami sarankan untuk Anda yang ingin melakukan arung jeram ini pakailah celana yang berbahan ringan dan leluasa, tidak berat dan membuat gerak tubuh kita terbatas seperti jeans, karena untuk kemudahan bergerak nanti di air.

Setelah sampai di tepi sungai kami segera naik perahu, bayangkan bagaimana rasanya saat menaiki perahu untuk orang yang ingin arung jeram pertama kali, saya hanya berusaha untuk menyeimbangkan diri saat manaiki perahu. Sebelum kami melakukan petualangan terlabih dulu kami berkenalan dengan pemandu, perahu kami dipandu oleh 2 orang yang berada di tengah dan belakang karena saya yang paling depan, kami mendapat 2 pemandu karena kelompok kami hanya 4 orang.

Pemandu utama kami bernama pak Hidayat, beliau lalu menjelaskan panjang lebar tentang tata cara arung jeram yang saya akan jelaskan berikut ini:

  1. Pertama-tama kami diajarkan cara memegang dayung yang benar, yaitu ujung dayung kita genggam tepat diujungnya untuk menghindari dayung mengenai teman atau kita sendiri, pegang dayung yang erat jangan sampai terlepas, sedangkan lengan dayung dipegang jangan terlalu bawah juga tidak terlalu atas agar seimbang, adapun posisi tangan saat memegang dayung tergantung kita lebih nyaman yang mana dan juga tergantung posisi kita duduk diperahu.  
  2. Dalam arung jeram yang saya ikuti, pemandu mengenalkan aba-aba untuk menyeimbangkan perahu agar tetap stabil dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ada beberapa aba-aba yang berhasil saya ingat yaitu: 


 
 Cara memegang dayung 

  • Aba-aba maju, yaitu saat pemandu mengatakan ‘maju’ artinya kita harus mendayung dari depan kearah belakang.
  • Aba-aba mundur, yaitu perintah untuk kita mendayung dari belakang kedepan.
  • Aba-aba stop, perintah untuk tidak mendayung, hal ini diperintah saat posisi perahu kita akan menerjang air deras atau batu yang besar didepan kita karena percuma saja kita mendayung perahu kita akan terseret oleh arus dan tetap menerjang batu.
  • Aba-aba pindah kanan, yaitu perintah untuk orang yang disebelah kiri untuk pindah kekanan, hal ini dikarenakan posisi perahu terlalu miring kekiri sehingga untuk mengindari perahu kita terrbalik karena tidak seimbang maka dilakukan pemindahan posisi semua orang harus kesisi kanan perahu, adapun orang yang berada disisi kanan tetap pada tempatnya tidak perlu bergerak.
  • Aba-aba pindah kiri, yaitu perintah untuk orang yang disebelah kanan untuk pindah kekiri, hal ini dikarenakan posisi perahu terlalu miring kekanan sehingga untuk mengindari perahu kita terrbalik karena tidak seimbang maka dilakukan pemindahan posisi semua orang kesisi kiri perahu, adapun orang yang berada disisi kiri tetap ditempatnya tidak perlu bergerak.

Selain tata cara memegang dayung dan aba-aba, kami juga diajarkan bagaimana cara menyelamatkan teman kita saat terjatuh kesungai yaitu kita harus memegang pelampung dibagian bahu, ini adalah cara yang paling tepat, jangan sekali kali menarik bagian yang lain seperti baju, pelampung bagian bawah, apalagi helm dan kepala hal ini tentu sangat fatal akibatnya. Kami diajarkan pula cara berenang disungai yang berarus deras seperti sungai Citarik, saat berenang diarus deras seperti sungai Citarik tidaklah sama saat kita berenang dikolam renang atau saat kita berenang diair tenang seperti laut misalkan, karena air yang deras maka hanya satu gaya yang bisa dilakukan yaitu gaya punggung, kita harus tetap tenang saat kita hanyut, berenang dengan gaya punggung maka kita akan tetap terapung dan kecil kemungkinan kita tenggelam.




Itulah sedikit sharing yang bisa saya berikan dalam olahraga arung jeram. Adapun pengalaman saya dan saran saya pribadi untuk pembaca yang baru akan melakukan olahraga arung jeram perdana yaitu:

  1. Dalam olahraga arung jeram ini amat mengasyikkan, jarak yang kami tempuh 5 km tidak terasa lelahnya dan dilalui dengan cepat karena menggunakan perahu. 
  2. Saat melintasi air tenang, saya memandangi tepian sungai yang menurut saya amat indah, pohon pohon menjulang tinggi, tebing tebing sungai yang membentuk indah secara alami. Batu-batuan tang besar yang ada ditepi sungai, kami juga sempat melihat biawak yang berukuran besar yang sedang berada diatas batu besar yang mungkin sedang menunggu pasanganya :v
  3. Yang rasakan adalah bahwa arung jeram tidaklah sesulit yang saya bayangkan sebelumnya, sulitnya mengendalikan perahu, mungkin karena pemandu kami yang susah payah mengendalikan perahu sehingga kami hanya mendayung seenak kami saja. 
  4. Dan yang paling berkesan adalah saat melintasi arus deras, terkena guyuran air saat melewati arus deras adalah moment yang paling seru, pemandu kami menyuruh kami agar berteriak sekencang kencangnya agar seru, tidak tegang dan menikmati perjalanan kami. 
  5. Saat mengenai batu, dan melewatinya ternyata tidak seseram yang ada dibenak saya, justru tidak terasa sama sekali saat perahu kami menabrak batu atau melewati bagian atas batu.

Demikian sedikit cerita dari saya semoga bermanfaat untuk anda yang akan melakukan olahraga arung jeram, terima kasih^^.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar