Kamis, 11 Desember 2014

Jagal - The Act Of Killing Dan Film "Senyap"

Film dokumenter, masih bingung apa pesan moralnya. Tapi yang jelas, setelah nonton film ini, saya baru tau kalau ormas yang berseragam loreng hitam orange itu organisasi paramiliter. Jadi paham eksistensi mereka di tengah masyarakat, jadi tau kalau yang orang berseragam loreng hitam orange, yang suka muncul saat acara besar di lapangan atau acara masyarakat maupun pemerintah itulah mereka. Tadinya hanya sedikit tau dari cerita teman, sekarang jadi segan rasanya sama ormas satu ini.

Poster Film Jagal: The Act of Killing
Jagal: The Act of Killing


Dan yang pasti, setelah nonton film ini, saya menyimpulkan si algojo sendiri ada yang tidak menyesal samasekali karena memang merasa dipihak yang benar dan apa yang dia lakukan itu suatu kebanggaan. Kita tidak boleh lupa dengan kekejaman pembantaian PKI waktu peristiwa yang dikenal G30S PKI. Tapi ada pula yang terlihat sedikit menyesal, seperti dihantui oleh peristiwa saat dia mengeksekusi...kejadian itu selalu terbayang, mata yang melihatnya saat dijemput kematian. Dan perlu diingat, bagaimana kejamnya para pemberontak PKI menyiksa dan membantai para pahlawan kita dahulu.

Satu hal yang saya tangkap, jangan pernah menyakiti orang lain, itu akan selalu menjadi dosa yang akan terus membayangi kehidupan kita.

Saya mendapati film ini ada upaya indikasi untuk memaafkan para anggota PKI dan melupakan masa lalu dengan menyiarkan bahwa anggota PKI dan keluarga mereka juga dihabisi oleh TNI kita. Hal ini dipertegas dengan munculnya film lanjutan yang berjudul "Senyap" yang baru baru ini diputar serentak dibeberapa daerah di Malang Jawa Timur bahkan diputar pula di beberapa Universitas bergengsi di kota itu. Walaupun akhirnya ada ormas yang meminta untuk menghentikan pemutaran film tersebut dengan langsung mendatangi salah satu lokasi pemutaran film. Langkah berani ormas ini perlu diapresiasi karena mencoba menghentikan pemutaran film yang meresahkan. Kenapa meresahkan, menurut narasumber dari ormas itu mengatakan bahwa film "Senyap" ini tidak menyesatkan tetapi ada hal yang ditakutkan yaitu apabila menonton film tersebut bisa melupakan sejarah kekejaman PKI, padahal, lanjut beliau PKI ini kejam, kalau kejam ya kejam, ada adegan saling memaafkan dengan anggota keluarga PKI inilah yang mengkhawatirkan. Untuk melihat berita pemberhentian pemutaran film "Senyap" bisa dilihat disini http://bit.ly/1BehhH4

Melihat kondisi politik saat ini, hal hal yang menakutkan satu persatu muncul, dari orang PKI, orang Syi'ah dan pihak asing yang semuanya mencoba untuk merusak tatanan Islam di Indonesia. Kita sama tau betapa kejamnya orang PKI, kita juga sudah muak mendengar pembantaian yang dilakukan orang Syi'ah terhadap Sunni di Timur Tengah, kita juga tidak asing lagi betapa liciknya orang-orang asing yang merenggut harta kekayaan negeri ini. Jangan lupkan sejarah dan jangan melupakan realita. Kita tidak boleh percaya mereka sesiapa yang telah mencoba membantai kita ummat Islam. Lihatlah perlakuan orang Syiah, coba tengok sejenak pembantaian saudara kita di Rohingya, apalagi itu PKI yang masih sama sama orang Indonesia tetapi melakukan hal yang biadab, yang tidak manusiawi terhadap saudara sendiri orang Indonesia. Apa kita mau percaya begitu saja terhadap para pembunuh itu? apa kita memang sudah siap untuk dibantai?



Sumber gambar: http://bit.ly/1yTOGaL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar