Selasa, 15 Maret 2016

Catatan Nasihat Pagi: Kulit Menjadi Saksi Dosa Atas Diri

Catatan Nasihat Pagi: Dan Kulitpun Menjadi Saksi Dosa Atas Diri





21. Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan Kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan".

22. Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu[1332] bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.

23. Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka kepada Tuhanmu, Dia telah membinasakan kamu, Maka jadilah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.

24. Jika mereka bersabar (menderita azab) Maka nerakalah tempat diam mereka dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan, Maka tidaklah mereka Termasuk orang-orang yang diterima alasannya.

[1332] Mereka itu berbuat dosa dengan terang-terangan karena mereka menyangka bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan mereka dan mereka tidak mengetahui bahwa pendengaran, penglihatan dan kulit mereka akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan mereka.

(Surat Fussilat ayat 21-24)

Semoga bisa menjadi renungan dan menjadi pengingat kita agar selalu menjaga diri dari dosa dan maksiat untuk kita.
 
35. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai Keuntungan yang besar.

36. Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, Maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

(Surat Fussilat ayat 35-36)



Surat Fussilat ayat 35
Surat Fussilat ayat 35




Setan akan selalu memberi godaan dan ujian yang pahit, setan itu bukan hanya dari golongan jin, melainkan juga dari golongan manusia, setan berupa manusia yang selalu mencela orang-orang yang bertaqwa. Orang-orang yang berusaha baik, rajin beribadah tidak akan disukai oleh manusia yang berhati setan.


Lantas apakah kita pernah membenci orang yang bertaqwa? Atau membenci orang yang rajin beribadah? Bisa jadi, hati kita sedang kotor..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar