Sabtu, 04 Februari 2017

Mencabut Rumput

Waktu yang baik untuk mencabut rumput adalah jam 07.30 pagi. Saat embun pada rumput telah hilang, sehingga tangan tidak basah. Saat tanah masih gembur karena air belum menguap, sehingga mudah untuk mencabut rumput. Saat seperti itu, cacing-cacing tanah yang keluar bersama tanah dari rumput yang dicabut masih memiliki kesempatan hidup lebih banyak karena tanah masih lembek.
Mencabut rumput akan sedikit melelahkan kalau sudah lewat di atas jam 10.00 pagi. Itu adalah waktu dimana matahari sedang caper-capernya. Saat itu air pada permukaan tanah telah menguap, tanah menjadi kering dan mengeras yang bisa membuat kita mengeluarkan tenaga lebih besar saat mencabut rumput.

Ada berbagai cara mencabut rumput. Yang paling mudah adalah dengan berjongkok dan melangkah maju, langsung membawa tempat untuk menampung rumput yang telah dicabut. Untuk jenis dan kepadatan rumput tertentu, perlu menggunakan alat seperti cangkul untuk mempermudah dan mempercepat pencabutan rumput liar.

Berdo'a dan membaca bismillah sebelum memulai mencabut rumput, berharap semoga dalam setiap cabutan rumput akan bernilai kebaikan. Apalagi jika mencabuti rumput di halaman sekitar rumah dan pondok milik Pak Kyai, semoga mendapat barokah yang melimpah.

Mencabuti rumput dengan tangan adalah bentuk ketelatenan seseorang. Selain itu, mencabut rumput juga melatih beberapa hal kebaikan dalam diri. Kesabaran, ketekunan, ketelitian, konsisten dan pembentukan komitmen adalah beberapa hal itu, dan mungkin masih ada lagi. Sehingga tidak heran, Pak Kyai dan Ibunda Pak Kyai, akan menghargai usaha mencabuti rumput itu.

Laku mencabut rumput bukan hanya tantangan tentang tanah yang mengeras dan rumput yang padat, tapi juga ada halangan lain. Tantangan lain yang kerap ditemui yaitu adanya ulat bulu, tai kucing yang bau dan tersembunyi, tangan yang pegal, keringat yang mengucur dan kaki yang kesemutan.

Barangkali, tantangan terbesar dalam laku mencabut rumput adalah ego dalam diri. Untuk mencabut rumput, seseorang harus meredam keegoan, sebentar saja ga apa-apa. Kalau tidak ya susah. Karena memang mencabut rumput adalah hal yang sepele, dan pandangan bahwa yang melakukannya musti orang biasa saja. Atau bisa juga karena banyak pekerjaan dan urusan yang lebih penting. Tapi ya itu tadi, ada beberapa hal kebaikan yang bisa dipelajari dari laku mencabut rumput.

Orang-orang kini tengah memandang rendah pekerjaan yang sepele. Seolah kita lupa bahwa Nabi Muhammad sewaktu kecil adalah penggembala dan Nabi Isa adalah tukang kayu. Padahal kita sama tau, pada pekerjaan menggembala binatang maupun tukang kayu ada banyak pelajaran yang telah Nabi dapatkan. Salah satunya adalah kesabaran. Begitupun pada laku mencabut rumput.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar