Rabu, 11 Mei 2016

Tingkatkan Esensi Kedirian, Jangan Bergantung pada Atribut

Kalau dulu mungkin kita masih ingin menyelesaikan semua masalah, atau kita selalu ingin terlibat dalam setiap pekerjaan. Saat ini kita harus lebih selektif. Karena hidup itu juga belajar tentang ilmu santai; selow. Kita tidak mungkin bisa menyelesaikan semua masalah, menangani semua pekerjaan.
 
Kita tetap ada meskipun pekerjaan itu diselesaikan oleh orang lain. Karena bukan pekerjaan itu yang membuat kita ada, bukan dari keterlibatan dalam pekerjaan itu yang membentuk kedirian kita. Pekerjaan itu hanya atribut yang melekat. Padahal atribut itu hanya berupa luaran, bukan esensi diri kita. Maka atribut itu tidak boleh lebih besar dari kedirian kita.
 
Kita harus bisa melepaskan atribut itu. Jika kita tetap tergantung pada atribut, maka kita tidak beda dengan Syshipus. Syshipus adalah gambaran sempurna dari tragedi Barat. Digambarkan Syshipus itu menaikkan sebuah batu besar seorang diri ke atas gunung, jika sudah sampai dipuncak maka kemudian Syshipus melepaskannya kembali kebawah. Setelah dibawah ia naikkan kembali ke puncak gunung dan menurunkannya kembali, begitu seterusnya.
 
Dalam tragedi barat, nasib paling sial adalah dilahirkan, yang lebih beruntung kemudian mati muda, dan paling buruk adalah hidup sampai tua. Barat memandang hidup ini adalah sebuah tragedi; kita tidak perlu tau kenapa kita dilahirkan, Syshipus tidak perlu tau mengapa ia terus melakukan pekerjaan sia-sia itu. Yang harus ia lakukan adalah terus melakukan pekerjaan sia-sia itu tanpa perlu bertanya untuk apa ia melakukannya..

Kemudian Syshipus merasa dirinya tidak ada jika tidak mengerjakan hal itu (menaikkan batu kemudian menurunkan lagi). Hal ini juga ditemukan dalam pandangan Karl Marx; manusia menemukan kediriannya ketika ia bekerja. Berbeda jauh dengan pandangan Islam yang dikemukakan oleh Muhammad Iqbal; manusia menemukan kediriannya ketika ia mengabdi kepada Allah..

Maka mengutamakan esensi kedirian adalah lebih baik daripada bergantung kepada atribut..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar